Minggu, 31 Oktober 2010

Pepes Jamur

Jamur merang (Volvariella volvacea, sinonim:Volvaria volvacea, Agaricus volvaceus, Amanita virgata atau Vaginata virgata) atau kulat jeramoedalam bahasa Aceh adalah salah satu spesiesjamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim tropis atausubtropis. Sebutan jamur merang berasal daribahasa Tionghoa cǎogū (Hanzi:草菇).

Kandungan protein jamur cukup tinggi, dalam 100 gr jamur segar terkandung sekitar 3,2 gr protein, jumlah ini akan bertambah menjadi 16 gr jika jamur berada dalam keadaan kering. Selain itu, jamur juga memiliki kandungan kalsium dan fosfor cukup tinggi, 51 mg dan 223 mg, dan mengandung 105 kj kalori, dengan kandungan lemak rendah, 0,9 gr. (sumber dari : wikipedia)

Wah..wah…wah…ternyata kandungan gizi jamur cukup banyak juga ya :) Baru tahu saya ! hihihi….

Yuk, kita olah jamur menjadi hidangan lezat untuk keluarga tercinta. Kali ini aku pingin buat Pepes Jamur kesukaan Papaku…..Resep Pepes Jamur ini aku dapat dari buku 250 Resep Sedap untuk Hari Istimewa dari Great ! Kitchen.
 Jika tertarik ingin ikut mencoba, silakan disimak resep berikut ini ya…. Ada sedikit bagian yang kumodifikasi, kusesuaikan dengan selera orang di rumah :)

PEPES JAMUR
Bahan :
  • 300 gr merang, kukus dulu hingga matang lalu potong masing-masing menjadi dua
  • 200 gr daging ayam, potong dadu kecil
  • 10 buah cabe rawit merah, potong serong (versiku, kubiarkan utuh)
  • 2 buah cabe merah, buang dulu bijinya, lalu potong serong 1 cm
  • 2 buah cabe hijau, buang dulu bijinya, lalu potong serong 1 cm
  • 6 buah tomat hijau, potong – potong
  • 50 gr daun kemangi
  • 4 lembar daun salam
  • 4 batang serai, memarkan
  • 3 batang daun bawang, iris serong tipis
  • 2 butir telur ayam
  • Daun pisang

Bumbu Halus :
  • 8 siung bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 1 ruas kunyit
  • 3 butir kemiri
  • ½ sdm garam (sesuai selera)
  • 1 sdt ketumbar (versi asli ga pakai)

Cara Membuat :
  • Aduk ayam, jamur, cabe merah, cabe hijau, telur dan bumbu halus hingga rata.
  • Ambil selembar daun pisang, beri kemangi, daun salam, serai, cabe rawit, tomat hijau, dan adonan jamur tadi. Bungkus bentuk lontong, kemudian gulung, padatkan dan semat kedua ujungnya dengan lidi / tusuk gigi.
  • Panaskan kukusan. Masak pepes hingga matang kurleb 35 menit. Sebelum disajikan, bisa dibakar dulu sebentar (aku membakarnya di atas wajan grill), dibakar sebentar hingga daun pisang mengering dan aroma khas pepes bakar yang wangi pun  keluar. Hmmmmmmm !
betul2 hasil jepretan ala kadarnya nih :( ckckckck...... hihihi

Jumat, 29 Oktober 2010

Perkedel Tahu

Hidangan kali ini berbahan dasar TAHU.
Berasal dari bahasa Cina tao-hu atau tauhu yang berarti kedelai yang halus seperti bubur. Tahu adalah bahan makanan yang dibuat dari sari kacang kedelai yang difermentasi. Perbedaan unsur tambahan pada saat fermentasi menghasilkan aneka tahu yang berbeda tekstur serta kekenyalannya seperti :
Tahu Putih, bentuknya persegi kecil dengan rasa tawar dan tekstur yang lembut, dijual mentah dan sudah digoreng, serta cocok untuk berbagai masakan.
Tahu Cina,  berbentuk persegi besar, berwarna putih dengan tekstur yang lebih padat, halus dan kenyal dibanding tahu putih, biasa dijual terbungkus kain putih, cocok untuk tahu isi / tahu brontak.
Tahu Taukua, tahu cina yang bentuknya pipih lebar berwarna kuning oranye, biasanya dipakai dalam bentuk potongan kecil dan langsung dimasak dengan cara ditumis, untuk campuran sayuran seperti sawi asin atau taoge.
Tahu Bandung, berbentuk persegi dengan ujung membulat (tidak ada bekas irisan), biasanya sudah asin, berwarna putih atau kuning muda, cocok digoreng, disajikan dengan sambal kecap atau cabai rawit.
Tahu Kediri, bentuknya persegi besar, berwarna putih atau kuning, lebih padat dari tahu putih, cocok untuk digoreng dan disajikan dengan sambal kecap atau cabai rawit.
Tahu Sumedang / Tahu Pong/ Tahu Kulit, bentuknya khas karena sesudah digoreng kulitnya bertekstur (agak kasar) namun bagian dalamnya kosong (kopong), dijual mentah dan sudah digoreng, biasa disajikan sebagai camilan dengan pelengkap cabai rawit.

Bagaimana Cara Memilih dan Menyimpan Tahu ?
Pilih tahu yang aromanya segar khas kedelai dan tidak berlendir. Jika membeli tahu kuning, pilih yang warna kuningnya kusam dan tidak mengkilap, pertanda tahu diberi pewarna alami dari kunyit dan bukan pewarna sintetis. Tahu cina yang baik jika ditekan dengan ujung jari akan membal kembali. Hindari membeli tahu cina yang aromanya tajam dan teksturnya keras, karena kemungkinan mengandung formalin (zat pengawet non makanan yang berbahaya bagi kesehatan).
Tahu dan tempe sebaiknya diolah sesaat setelah dibeli. Kalau terpaksa harus menyimpan tahu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Cuci bersih tahu, lalu rebus / kukus selama 5 – 10 menit. Setelah dingin, masukkan dalam wadah kedap udara dan dapat disimpan di lemari es selama 3 – 4 hari. Cara lain, rendam tahu dalam air matang sampai seluruh permukaan tahu terendam, tutup wadah dan simpan dalam lemari es. Ganti air perendamnya setiap hari.(seperti dikutip dari buku Seri Masak Femina PRIMARASA, Dapur Nusantara edisi : Hidangan Tahu, Tempe & Telur)
Sajian tahu kali ini aku buat yang agak simpel yaitu : Perkedel Tahu.
Resepnya, aku modifikasi dari resep Perkedel Kentang Kornet dari Mba Ricke. Alhamdulillah ternyata disukai keluargaku lho... *ya maklum, karena ga ada pilihan lain mungkin..hihihihi*
Ini aku share, kali – kali aja ada yang pingin ikutan coba.....
Silakan.....
PERKEDEL TAHU
Bahan :
  • 1 potong tahu besar (tahu cina), hancurkan lalu peras hingga kadar airnya berkurang
  • ½ sdt garam (sesuai selera)
  • ¼ sdt merica bubuk (sesuai selera)
  • 1 butir telur kocok lepas
  • 2 batang daun bawang, ambil bagian hijaunya, iris halus.
  • 2 sdm bawang merah goreng (resep asli ga pake)

Pelapis : 2 butir telur, kocok lepas (aku ga pakai)

Cara Membuat :
  • Dalam wadah besar (baskom), campurkan tahu yang telah dihancurkan dengan irisan daun bawang, bawang merah goreng, garam, lada dan telur.
  • Aduk rata.
  • Bentuk bulat pipih (aku pakai bantuan sendok)
  • Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan hingga kuning kecokelatan.
Angkat lalu tiriskan.


Mudah kan ? hehe...

Kamis, 28 Oktober 2010

Buttermilk Chocolate Muffins

Hmmmm...muffin lagi ya ?
Hehehehe....maklum Pembaca....aku emang suka bikin Muffin. Karena gampang banget cara membuatnya, ga pake ribet, ga mesti pake mixer, tinggal timbang trus aduk - aduk lalu masukin oven deh. Simpel kan ? hehe... Yang penting, ikuti aja tahap demi tahap resepnya, insha Allah berhasil deh :)

Resep Muffin berikut ini, masih kuambil dari sumber resep yang sama yaitu blognya Mba Ricke. Silakan klik di sini jika ingin melihat versi aslinya ya :)

Ingin tahu seperti apa wujud dan resepnya ?

Silakan dilihat......

BUTTERMILK CHOCOLATE MUFFINS
Bahan : 
  • 100 gram mentega/ unsalted butter 
  • 125 gram dark cooking chocolate, cincang kasar
  • 100 ml susu cair (aku pakai 100 ml buttermilk seperti Mba Ricke. Cara membuat Buttermilk : susu cair jumlah sesuai resep ditambah 1 sdt air jeruk nipis, aduk rata dan diamkan hingga ada gumpalan)
  • 2 butir telur, kocok lepas
  • 175 gram terigu (aku pakai all purpose atau tepung terigu Segitiga Biru)
  • 15 gram coklat bubuk (cocoa powder)
  • 50 gram brown sugar (bisa pakai 50 gram gula pasir+50 gram gula aren bubuk) ~ Atau bisa juga ditambah jadi 120 gram gula pasir jika suka lebih manis
  • 1 sdt baking powder
  • 1 sdt soda kue/bicarbonate of soda (menurut Mba Ricke buttermilk ini lebih reaktif dg soda kue)
  • 1/2 sdt garam
  • 100 gram chocolate chips (bisa juga pakai black cherry)

Cara Membuat:
  • Panaskan oven 200'C (api besar). Siapkan loyang muffin, alasi papercup atau siapkan bludercup. Sisihkan.
  • Lelehkan mentega diatas api kecil. Masukkan dark cooking chocolate cincang. Aduk hingga coklat cukup meleleh sebagian. Matikan api. Aduk rata hingga seluruh coklat meleleh dan tercampur rata dengan mentega. Masukkan buttermilk/susu cair. Aduk rata. Sisihkan hingga agak dingin.
  • Masukkan telur ke dalam campuran coklat. Aduk rata. Sisihkan.
  • Campur dan ayak terigu, coklat bubuk, baking powder, soda kue, dan garam. Masukkan gula, aduk rata.
  • Tuang adonan coklat ke dalam campuran tepung, aduk dua atau tiga kali cukup sampai tercampur dan tepung jadi basah saja. REMEMBER : DO NOT OVERMIX!
  • Masukkan chocolate chips. Aduk.
  • Masukkan ke dalam papercup/cetakan muffin hingga 3/4 penuh. Panggang dalam oven panas 200'C hingga mengembang naik, kurang lebih 15 menit. Turunkan suhu oven menjadi 180'C panggang 10 menit (total waktu pemanggangan 25 menit).
  • Keluarkan dari oven, sajikan hangat.

Note dari Mba Ricke:
  • Jangan mengaduk adonan muffin secara berlebihan, karena akan menyebabkan muffin yg dihasilkan jadi keras dan padat.
  • Gunakan gula dengan butiran halus. Atau blender terlebih dulu gulanya sebentar saja. Hal ini bertujuan agar gula cepat larut mengingat pengadukannya manual, tidak menggunakan mixer.
  • Muffin lebih enak disajikan hangat. Jika baru akan dimakan keesokan harinya, simpan muffin dalam wadah tertutup, bisa juga ditaruh dalam kulkas. Saat akan disajikan, hangatkan kembali dalam oven panas skitar 5 menit.
  • Jika suka, bisa juga ditaruh potongan coklat dalam muffin. Isikan setengah adonan muffin ke dalam papercup, tata potongan coklat, kemudian isikan lagi adonan hingga 3/4 penuh. Nikmati muffin hangat dengan lelehan coklat di dalamnya ^_^ Sudah aku coba, hmmmmm endang gurindang lho bok!


    
Menurutku, Buttermilk Chocolate Muffins ini lebih enak daripada Muffin Keju Chocochips *ato apa karena aku penggila cokelat ya?* hehe...

Jika dibandingkan dengan Muffin brownies yang pernah kuposting bulan lalu, aku lebih suka Buttermilk Chocolate Muffins ini....Sama2 nyuoklatnya tapi yang ini teksturnya lebih lembut dan moist !
Apalagi kalo kita menggunakan butter bukan margarin.
Beneran deh....
Kebetulan aku sempet bikin dua versi. Versi pertama dengan butter, trus versi kedua (karena kebetulan butterku habis) jadi aku pakai margarin.
Hasilnya ?
Tentu saja lebih lembut dengan memakai butter.

Muffin ini akan terasa leeebih nikmat lagi setelah keesokan harinya.
Bahkan ada beberapa buah yang aku diamkan hingga 2 hari kemudian....rasanya ? Saaaaaaangat nyuoklaaat ! MAMAMIA deh pokoknya J
*jadi kepingin bikin lagi*

Ayo deh silakan coba.......

Muffin Keju Chocochips

Jumpa lagi dengan Pembaca J
Alhamdulillah bisa posting lagi dengan suasana yang nyaman walaupun masih juga ketar – ketir setiap kali langit mulai mendung… hehehe…
Maklum, kemarin wilayah tempat tinggalku di Jakarta sempat siaga banjir. Kali di dekat rumah sudah meluapkan airnya hingga mencapai halaman depan rumahku.

Waahh !! Kami sempat panic !!!

Khawatir peristiwa banjir sepinggang seperti kejadian beberapa tahun lalu terulang kembali, kami pun sempat mengungsi semalaman di rumah saudara. Barang – barang pun kami selamatkan, termasuk computer yang biasa aku gunakan untuk nge-blog  ini. Hehehehe…..
Selama beberapa hari kompieku sempat ‘terdampar’ di atas lemari.
Dan baru hari ini, sempat mengembalikannya lagi ke tempat semula*tentunya bukan aku yang memindahkannya* dan memasangkan kembali kabel – kabelnya J
Waaaah udah ga sabar pingin nge-blog lagi !!!!! J hehehe.....

Pembaca yang baik hati, kali ini aku akan posting resep MUFFINS.

Muffins ini aku buat, untuk kubawa ke acara Halal bi Halal & Temu Kangen Sahabat Odapus (Orang Dengan Lupus) pada tanggal 16 Oktober 2010 yang lalu bertempat di rumah salah seorang Sahabat Odapus.

Penjelasan tentang Lupus dan Odapus (Orang Dengan Lupus) , harap tunggu postingku nanti - nanti ya....... hehehe..karena butuh waktu panjang x lebar untuk menjelaskannya, dan saat ini aku masih disibukkan dengan urusan BEBENAH RUMAH pasca mengungsi kemarin *halah alasan ding* hihi..

Ya udah.....

Kita langsung aja yuk beralih menuju resep.

Waktu itu aku buat dua jenis muffin : Muffin Keju Chocochips & Buttermilk Chocolate Muffin.

Resep Muffin Keju Chocochips aku ambil dari blognya Mba Ricke.
Silakan deh klik di sini untuk lihat resep aslinya, yang pasti hasilnya lebih bagus dari  punyaku...hihihi bikin aku minder deh pokoknya. Aku ambil dari resep aslinya berjudul "Muffin Vanilla Chocochips". Kuubah namanya menjadi Muffin Keju Chocochips karena esens vanilla aku ganti dengan (kebetulan ga punya esens itu).

Berikut resepnya : 

MUFFIN KEJU CHOCOCHIPS

Bahan :
  • 200 gr tepung terigu protein sedang (all purpose flour, atau tepung Segitiga Biru)
  • 1 sdm Baking Powder
  • ½ sdt Baking Soda (optional menurut Mba Ricke, tapi tetep kutambahkan karena aku mau muffinku lebih mengembang)
  • 125 gula pasir (lebih bagus pakai gula pasir halus / kastor. Tapi karena ga ada, jadi gula pasirnya aku blender dulu deh)
  • 100 gr margarin (lebih enak lagi memakai butter)
  • ¼ sdt essens vanilla/ pasta vanilla (aku skip karena ga ada)
  • 1 butir telur, kocok lepas
  • 150 ml susu cair tawar
  • 50 gr chocochips (bisa diganti kismis, keju, sesuai selera aja kata Mba Ricke)
  • 50 gr keju cheddar, potong – potong dadu (resep asli ga pakai)

Cara Membuat :
  • Campurkan bahan kering : terigu, gula pasir, baking powder, baking soda, dan keju (atau separuh bagian chocochips). Aduk rata di dalam wadah agak besar.
  • Sementara itu dalam wadah lain, campurkan bahan basahMargarin / butter leleh, essens vanila (kalau pakai), telur dan susu. Aduk. Lalu tuangkan ke campuran bahan kering.
  • Aduk rata bahan kering dan bahan basah dengan whisker / spatula karet. Dalam beberapa kali adukan saja.  Cukup hingga tepungnya moist dan adonan bertekstur lumpy (seperti lumpur).
  • Tuang ke paper cup muffin / atau bluder cup, setinggi ½ cup saja, karena adonan akan mengembang. Taburi atasnya dengan chocochips. Jika menggunakan loyang muffin, jangan lupa untuk mengoleskan dulu loyang muffin tersebut dengan mentega.
  • Oven hingga matang kekuningan. Kurleb 20 – 30 menit (tergantung kondisi masing – masing oven).
  • Lebih lezat disajikan hangat.
Tips dari Mba Ricke :
  • Pada saat mencampur bahan basah dan bahan kering, aduk adonan dg whisker atau spatula karet dalam beberapa adukan saja sampai adonan tepungnya moist dan bertekstur ‘lumpy’ (kayak lumpur). Mungkin akan terlihat adonan tidak halus dan banyak gumpalan-gumpalan, tapi biarkan saja karena ini yg akan membentuk tekstur muffin. PERHATIAN : Jangan diaduk terlalu lama karena akan menyebabkan hasil akhir muffin menjadi keras.
  • Panggang muffin dg suhu oven yg cukup panas (sekitar 180-200 derajat Celcius) agar muffin bisa mengembang dg baik. Jangan lupa utk memanaskan oven selagi kita membuat adonannya ya…
  
Ini lho wujudnya :

Duuuuh minder aku ! Hasilnya ga sebagus buatan Mba Ricke :(
Maklum ya Pembaca, masih belajar nih...hihihi








Senin, 25 Oktober 2010

Tips Mengolah Daging Sapi

Pada posting sebelumnya, telah kucantumkan info tentang aneka daging sapi. Berikut ini aku mau share juga tentang Tips Mengolah Daging. Penasaran juga ?

Langsung aja yuk disimak ..........

TIPS MENGOLAH DAGING
By : Daging Sapi Kita (dalam booklet bonus tabloid SAJI edisi 188/ th. VII/ 18 – 24 Agustus 2010)

Agar hasil masakan daging sapi kita lezat, maka kita perlu mengetahui cara olah daging yang benar. Simak tips berikut.

MENGEMPUKKAN DAGING
Daging sapi, bagian manapun, relative butuh waktu lama untuk mematangkannya dibanding daging ikan atau ayam. Tetapi dengan langkah tertentu daging bisa lebih mudah empuk, yaitu dengan cara :
  • Biarkan / istirahatkan daging agak lama di dalam lemari es sebelum diolah. Tujuannya agar otot atau serat yang berkontraksi akibat dipotong, bisa lebih relaks.
  • Bungkus daging dengan daun papaya atau nanas parut. Di dalam daun papaya terkandung enzim papain yang bisa mengempukkan daging. Sementara di dalam nanas ada  enzim ficin yang juga berguna untuk mengempukkan daging. Tetapi menurut para pakar, enzim ini hanya bisa bekerja di permukaan daging karena itu ada baiknya daging tidak dipotong terlalu tebal.

MEMBUMBUI DAGING
Ada baiknya daging sapi direndam dulu di dalam bumbu rendaman. Karena seratnya yang rapat dan banyak, daging sapi butuh waktu untuk meresapi bumbu.

Ke dalam bumbu rendaman, tambahkan sedikit minyak untuk membuatnya mengkilat hingga tampak menggiurkan sekaligus menahan keluarnya kaldu dari daging. Kalau kaldu sempat keluar, daging tidak terasa berkaldu dan kering rasanya (tidak lembab)

Jangan tambahkan garam ke dalam bumbu rendaman agar daging tidak keras karena garam punya sifat menyerap cairan.

Untuk masakan daging sapi yang ditumis, lumuri sedikit maizena atau tepung sagu di daging sapi yang sudah direndam bumbu. Tujuannya juga untuk menahan kaldu agar tidak keluar

MEREBUS DAGING
Merebus daging sapi bisa dilakukan di dalam air mendidih atau air dingin. Perhatikan hal berikut :
·         Bila daging sapi dimasak untuk dinikmati kaldunya seperti soto atau sup, maka daging harus direbus di dalam air dingin. Tujuannya : agar pori-pori daging terbuka semua. Dengan begitu, kaldu di dalam daging keluar mengalir ke dalam air rebusan. Maka sup dan soto yang dihasilkan akan gurih rasanya.
Sayangnya, bila daging direbus di dalam air dingin, air menjadi keruh sebagai akibat dari keluarnya kaldu. Kalau jernih kuahnya begitu penting untuk Anda, maka lakukan hal berikut ini :
Rebus daging dalam air mendidih untuk menutup porinya. Setelah air cukup keruh, buang air rebusannya. Rebus kembali di dalam air dingin untuk membuka pori-porinya.

·         Bila daging sapi dinikmati dagingnya seperti pada semur, rendang atau asam padeh, maka daging harus direbus di dalam air atau kuah mendidih. Tujuannya, menutup pori agar kaldu tidak keluar. Hingga ketika rendang / empal kita nikmati, rasanya masih berkaldu (juicy)

MERESAPI BUMBU
Bumbu butuh waktu lama untuk meresap ke dalam daging. Karena itu gunakan api kecil ketika memasak daging yang berbumbu banyak seperti rending, empal, rawon,  atau asam padeh. Dengan begitu daging akan matang secara perlahan – lahan. Selama waktu yang lama itu, bumbu sempat meresap ke dalam daging.

Tindakan menusuk – nusuk daging dengan garpu atau memukul – mukulnya dengan palu daging, juga akan membantu peresapan bumbu.

KAPAN DIPRESTO ?
Meski memasak daging sapi di dalam presto sangat bagus untuk membuatnya cepat empuk, namun tidak semua olahan daging baik dipresto. Untuk daging yang dibuat SUP dan SOTO, memasaknya di dalam presto OKE – OKE SAJA karena bumbu sup atau soto tidak wajib meresap ke dalam daging. Dan, karena yang lebih banyak dinikmati dari sup dan soto adalah kuahnya, maka cara dipresto akan menghasilkan kaldu yang gurih.

Olahan daging sapi yang bumbunya banyak dan harus meresap seperti EMPAL, RENDANG & SEMUR sebaiknya TIDAK DIOLAH DIPRESTO.  Proses masak yang terlalu singkat di dalam presto akan membuat daging belum sempat menyerap bumbu.

MEMBUAT SATE
Memanggang sate dari daging sapi perlu trik tertentu, yaitu :
·         Gunakan daging has dalam  yang empuk supaya daging mudah empuk.
·        Rendam daging sapi di dalam bumbu semalaman agar bumbu meresap. Jangan lupa tambahkan minyak. Bagus juga kalau ditambahkan sedikit madu.
·         Bungkus daging dengan daun papaya atau parutan nanas.
·        Bisa juga ditambahkan sedikit baking powder ke dalam bumbu rendaman agar daging cepat empuk.
·         Kalau khawatir daging sapi kurang empuk, ungkep dulu daging di dalam bumbu lantas bakar sate hanya untuk memunculkan aroma bakaran.
·        Gunakan daging giling untuk sate. Sate yang dibuat dari daging giling biasanya ditambahkan banyak bumbu dan rempah. 

Semoga tips ini pun berguna untuk Pembaca semua ya.... :)

Enjoy cooking !

Info : Aneka Potongan Daging Sapi

Halo Pembaca J
Kemarin aku baru saja posting resep hidangan ‘Empal Suwir’ yang berbahan dasar DAGING SAPI. Naaaaah, masih ada hubungannya dengan DAGING SAPI, kali ini  aku akan berbagi tips seputar ‘Daging Sapi & Pengolahannya’. Tips ini aku dapat dari booklet bonus dari tabloid Saji edisi 188/ th.VII/ 18-24 Agustus 2010.

Wah, berguna banget tuh buat aku yang  masih pemula dalam dunia kulineri ini. Secara aku pernah salah dalam memilih dan mengolah daging, hasil masakanpun jadi kurang enak !!! uuuuuuuuugh….. L
Kuciwaaaa deh jadinya….

Karenanya, aku seneng banget waktu baca booklet ini. That’s why aku ingin sharing dengan Pembaca semua, kali – kali aja ada juga yang desperate sama yang namanya DAGING SAPI kayak aku dulu hehehehe......semoga aja setelah baca tips ini, jadi mau ’rujuk’ dan berdekatan kembali dengan si daging sapi yaaa ....hihihihi

Penasaran, apa saja tips – tipsnya ?
Berikut aku copy paste dari booklet tersebut. Sumbernya adalah dari Daging Sapi Kita. Sudah pernah dengar tentang Daging Sapi Kita ? Jujur, kalo aku sih baru pertama kali ini tahu...hihihi *maklum kuper!*

Sesuai keterangan yang ada di booklet tersebut, Daging Sapi Kita dari sapi feedlot yaitu pusat pemeliharaan sapi yang sesuai standar ASUH (AMAN, SEHAT, UTUH DAN HALAL). Feedlot hasilkan daging sapi yang segar dan bergizi. Bisa diperoleh di pasar tradisional. .

OK deh..yuk kita pelajari bareng - bareng.. J

ANEKA POTONGAN DAGING SAPI
By : Daging Sapi Kita

Kelezatan masakan dari daging sapi bukan hanya tergantung pada ketepatan komposisi bahan, tetapi yang penting juga pada pemilihan daging yang sesuai dengan masakan yang kita olah. Karena karakter tiap bagian daging berbeda satu sama lain. Misal, daging has dalam (tenderloin) saja sudah berbeda dengan daging has luar (sirloin). Ketika kita memasak empal, misalnya, sungguh buruk hasilnya bila menggunakan daging has dalam betapapun komposisi bahan sudah tepat sempurna. Nah, agar kesalahan seperti ini tidak terjadi, mari pahami beberapa bagian daging yang paling sering dipakai.

*DHUARRRRR !!! Kesindir deh aku......hihihihi....kemaren masak empal pake daging has dalam !!! Alhamdulillah hasilnya sih gak buruk-buruk amat kok. Swear deh ! hihihi (sedang membela diri sendiri)*

HAS DALAM
Nama lainnya adalah tenderloin. Daging ini punya serat yang halus hingga membutuhkan waktu relatif sebentar untuk mematangkannya. Karena itu bagian daging ini paling mahal harganya. Apa yang terjadi kalau daging ini dimasak dalam tempo lama ? Daging akan hancur hingga tekstur dan tampilannya menjadi tidak menggiurkan.
Masakan yang pas menggunakan daging bagian ini adalah : STEIK dan tumisan seperti BEEF TERIYAKI  atau BEEF YAKINIKU.


HAS LUAR
Nama lainnya adalah sirloin. Daging ini relatif empuk meski tak seempuk has dalam karena sedikit berurat. Tetapi karena tidak membutuhkan waktu lama dalam mengolahnya, maka has luar juga sering dijadikan STEIK atau TUMISAN.


SENGKEL
Shank atau sengkel adalah daging yang berurat. Tetapi bukan berarti tak ada peminatnya, karena masyarakat kita juga penggemar daging sapi yang agak sedikit berurat. Dan kebetulan pula banyak masakan tradisional kita yang memang harus dimasak dalam waktu lama atau malah melewati beberapa kali proses memasak seperti empal, misalnya. Direbus dulu lantas digoreng. Masakan yang pas untuk sengkel adalah EMPAL, RENDANG, RAWON  dan BAKSO. Bakso yang menggunakan daging ini disebut bakso urat, dibuat dari campuran daging has dalam dan daging sengkel.


GANDIK
Gandik adalah bagian paha sapi. Relatif tidak berurat, tetapi seratnya agak kasar. Gandik termasuk daging sapi yang digemari masyarakat kita yang doyan makan daging sapi yang bumbunya meresap. Gandik umumnya dibuat RENDANG, ASAM PADEH,  dan EMPAL. Ketimbang sengkel, untuk pembuatan empal, orang cenderung memilih gandik karena bentuk dagingnya bagus, bulat dan lurus. Sehingga ketika diiris, menghasilkan irisan yang bulat dan rapi.

SANDUNG LAMUR
Sering juga disebut brisket. Daging ini adalah bagian perut sapi. Berlemak banyak, karena itu sering digunakan untuk masakan berkuah banyak supaya kuahnya gurih akibat lemak tadi. Sandung lamur sering digunakan untuk pembuatan SUP, SOTO, dan RAWON.


TETELAN
Daging ini sangat populer di negeri kita. Sebetulnya ini adalah daging dari berbagai bagian daging alias sisa – sisa daging yang melekat di berbagai bagian tulang. Tetelan sering dibuat DAGING GILING atau dijadikan SUP atau SOTO, kadang juga dibuat KALDU.


JEROAN
Jeroan juga tergolong daging yang disukai masyarakat kita. Meskipun arti jeroan adalah bagian dalam sapi, tetapi, toh, bagian luar seperti buntut dan kikil pun kerap digolongkan dalam jeroan. Yang termasuk jeroan adalah usus sapi, babat, limpa, paru, kikil, buntut dan lidah sapi.

Jeroan sering dibuat SOTO, BACEM, atau DIGORENG setelah diungkep dengan bumbu kuning.

Jeroan memerlukan waktu lama untuk mematangkannya. Kekurangan lain, jeroan amis aromanya. Perebusan terpisah akan membantu menghilangkan bau amis jeroan. Sambil direbus, biasanya ditambahkan jahe, salam dan serai untuk mengurangi aroma yang amis tadi. Tentu saja kuah rebusan tidak dianjurkan untuk digunakan kembali.




Sumber : Daging Sapi Kita
Untuk keterangan lebih lanjut mengenai Daging Sapi Kita dapat menghubungi : 021 531 67 190 atau email di : dagingsapikita@yahoo.com

Sebenarnya di booklet disertai gambar untuk masing - masing potongan daging, tapi mohon maaf aku ga bisa menyertakannya. Udah aku coba potret dengan kameraku, tapi kok ga jelas gambarnya :'(

Semoga aja tips ini bisa berguna untuk lebih menyempurnakan lagi masakan Anda ya Pembaca..........

Happy cooking J