Jumat, 26 November 2010

Tongseng Kambing

TONGSENG KAMBING

Masih rangkaian dari hidangan Idul Adha 1431 H beberapa hari lalu (hehehe..mohon maaf baru aku posting sekarang), hidangan satu ini nyaris mirip dengan Gulai, hanya saja ada tambahan irisan kol dan tomat.

Ketika melihat masih ada sedikit sisa gulai dan sate, langsung terpikir untuk membuat tongseng ini. Resepnya kuambil dari buku 250 Resep Sedap Untuk Hari Istimewa Oleh Great! Kitchen.

Yuk langsung racik - meracik ………

TONGSENG KAMBING
Untuk : 3 – 4 porsi

Bahan :
  • 500 gr daging kambing (aku gunakan sisa daging sate dan gulai)
  • 3 gelas atau 750 cc kuah gulai kambing (versi asli hanya 2 gelas)
  • Kol, rajang kasar
  • 3 buah tomat, potong – potong (aku hanya pakai pakai 1,5 buah tomat)
  • 4 siung bawang merah, iris
  • Minyak goreng untuk menumis bumbu
  • 2 sdm kecap manis (optional)
  • Gula (sesuai selera)
  • Garam (sesuai selera)
  • Merica bubuk (sesuai selera)

Cara membuat :
  • Tumis irisan bawang merah. Masukkan kuah gulai kambing.
  • Masukkan potongan daging kambing. Masak hingga empuk.
  • Masukkan irisan kol dan tomat. Tambahkan kecap manis.
  • Masukkan gula, garam dan merica bubuk. Tes rasa. Angkat.
  • Sajikan hangat.

Rabu, 17 November 2010

Tengkleng Iga Kambing

Resep berikut ini aku dapat dari salah satu edisi Tabloid Kuliner (maaf, aku lupa catat nomor edisinya).
Cocok banget deh sebagai teman maem sate J
Ingin segera mencoba ?
Silakan disimak resep berikut ini......

TENGKLENG IGA KAMBING
Untuk : 5 porsi

Bahan :
  • 1 kg tulang iga kambing, cuci bersih, rebus hingga empuk. (air rebusannya jangan dibuang)
  • 250 kg daging jeroan (babat, iso, paru atau selera Anda), cuci bersih, lalu rebus hingga empuk lantas buang airnya.
  • 3 butir cengkeh
  • 5 cm kayu manis
  • 2 butir kapulaga
  • 1 batang serai memarkan
  • 3 lembar daun jeruk
  • 1 cm lengkuas, memarkan
  • 1 cm jahe, memarkan
  • 1 liter santan encer ( aku pakai 500 cc santan encer dan 1.000 cc air kaldu)
  • 4 sdm minyak sayur, untuk menumis bumbu


Bumbu Halus :
  • 8 buah cabe merah
  • 5 siung bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 3 butir kemiri
  • 2 sdt ketumbar
  • 1 sdt merica butiran
  • ½ sdt jintan (aku ga pakai)
  • 1 cm kunyit


Cara Membuat :
·         Cuci bersih tulang iga, masak dengan panci presto hingga tulang iga empuk (aku memasaknya selama 30 menit dari sejak panci berdesis pertama), angkat. (jangan buang air sisa rebusannya)
·         Cuci bersih daging jeroan, lalu rebus hingga empuk, buang airnya.
·         Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum, tambahkan cengkeh, kayumanis, kapulaga. Masak hingga bumbu matang.
·         Masukkan iga dan jeroan kambing, aduk hingga bumbu meresap.
·         Tuangi santan encer ke dalamnya. Tambahkan serai, daun jeruk lalu masak dengan api kecil hingga mendidih. Masak hingga berminyak. Angkat.
·         Sajikan selagi hangat.


Sate Kambing Daun Jeruk

Dalam rangka Idul Adha 1431 H ini, aku menyiapkan menu di rumah yang tentu saja beberapa diantaranya berbahan dasar daging sapi / kambing.
Sate Kambing salah satunya.
Resepnya aku dapat dari blognya Dapur Mbakyu, dengan judul asli Sate Kambing Bumbu Kecap. Aku modifikasi sedikit, terutama di bagian teknik pembuatan. Jadi setelah daging dipotong2 dadu, kemudian aku campur aduk dengan bumbu. Setelah rata, lalu aku masukkan ke dalam kulkas dan kudiamkan selama minimal 1 jam (katanya sih, supaya bumbu meresap dengan baik ke dalam daging). Setelah itu baru deh daging ditusuk satu per satu dengan tusuk sate lalu dibakar. *Encep Propesional modeon..hihihihi*

Hasilnya ?
Alhamdulillah MAKNYUS deh! Bumbunya terasa gurih meresap. *kata keluarga aku lhoooo*
Ga percaya ?
Mari deh silakan dicoba resepnya :D
Namanya aku ubah menjadi Sate Kambing Daun Jeruk karena menurutku aroma dari daun jeruknya begitu terasa, menambah kesegaran rasa daging kambing ini.

SATE KAMBING DAUN JERUK
Bahan:
·          750 gr paha kambing, potong dadu 2 cm
·          15 bh tusuk sate yang sudah direndam dalam air

Bumbu:

·         5 lbr daun jeruk, iris halus
·         10 btr bawang merah, iris halus
·         1 sdm merica bubuk
·         100 ml kecap manis
·         2 sdm air jeruk nipis

Pelengkap:
Campur aduk : 
·          50 gr kol, iris halus
·          4 bh tomat, iris tipis
·          6 sdm bawang goreng untuk taburan
·          15 bh cabe rawit, iris halus
·          10 btr bawang merah, tumbuk halus (versi asli diiris halus)
·          5 sdm kecap manis
·          1 sdt merica bubuk
·          2 sdm air jeruk limau

Cara membuatnya:

  • Campur aduk potongan daging dengan bumbu. Setelah rata, simpan di dalam kulkas (minimal 1 jam). Keluarkan.
  • Tusuk setiap tusukan sate dengan 4 - 5 potong daging dan bakar sate dibara api sambil sekali-kali diolesi sisa bumbu. Sajikan sate bersama pelengkapnya.

Selamat Idul Adha 1431 H

Belajar ikhlas, meski tidak rela

Belajar bersyukur, meski tidak cukup

Belajar taat, meski berat

Belajar memahami, meski tidak sehati

Belajar sabar, meski terbebani

Belajar memberi, meski tidak berarti

Belajar mengasihi, meski disakiti

elajar tenang, meski gelisah


Gambar diambil dari hsifles.wordpress.com

-SELAMAT IDUL ADHA 1431 H-

Minggu, 14 November 2010

Lodeh Rebung

Halo Pembaca…..
Mohon maaf nih, beberapa hari ga posting blog karena agak repotJ hehehe…. #sok sibuknya kumat hihi#

Nah, berikut ini aku perkenalkan masakan favorit Papaku tercinta. Resepnya aku dapat dari Mama. Masakan lodeh biasa aja kok…hehehe….cuman memakai rebung

Bila tertarik ingin juga mencoba, silakan disimak resep berikut ini :

LODEH REBUNG

Bahan :
  • Rebung (aku beli di pasar sudah dalam bentuk irisan dan dikemas plastik, aku pakai 1 bungkus saja), cuci bersih lalu rebus hingga matang dan tiriskan.
  • 1 ons daging tetelan (kebetulan kali ini aku ga pakai), cuci bersih, lalu rebus hingga matang dan empuk. Angkat daging lalu iris kecil – kecil.
  • 500 cc santan dari ½ butir kelapa
  • 1 balok tempe, iris – iris bentuk korek api (aku ga pakai karena kebetulan ga ada)
  • 5 buah cabe hijau, iris – iris serong
  • 1 papan pete, kupas
  • 1.500 ml air (air kaldu)

Bumbu (bisa dihaluskan, bisa juga diiris....tapi kalau aku, bumbunya kuhaluskan) :
  • 5 siung bawang merah
  • 2 siung bawang putih
  • 5 buah cabe merah, buang biji
  • 1 sdt ketumbar
  • 1 sdm ebi, sangrai dulu (bisa juga diganti dengan terasi)
  • ½ sdm gula merah
  • Garam (sesuai selera)

Cara Membuat :
  • Didihkan air / air kaldu. Masukkan bumbu halus/ iris  bersama irisan cabe hijau dan tempe (kalau pakai). Didihkan kembali.
  • Masukkan rebung, irisan daging tetelan dan pete kupas. Tuangi santan kental. Aduk – aduk terus agar santan tidak pecah.
  • Masak terus hingga semuanya matang.
  • Hidangkan.

Senin, 08 November 2010

Beef Teriyaki

Teriyaki adalah cara memasak makanan Jepang yang dipanaskan atau dipanggang di atas wajan atau kisi-kisi dari besi untuk memanggang dengan menggunakan saus teriyaki (tare). Saus teriyaki dibuat dari kecap asin (shōyu), sake untuk memasak, dangula pasir dengan takaran 1:1:1.
Kata teriyaki berasal dari kata teri yang artinya bersinar (karena mengandung gula), dan kata yaki yang artinya dibakar atau dipanggang. Sewaktu sedang membuat teriyaki, bahan-bahan makanan yang akan dipanggang dicelupkan dan diolesi dengan saus teriyaki sampai beberapa kali hingga betul-betul masak. Di Jepang, bahan yang banyak dipakai pada masakan teriyaki adalah ikan (salem, tongkol, mackarel, trout, marlin), sedangkan di luar Jepang digunakan berbagai jenis daging (ayam, sapi, babi), atau cumi-cumi maupun bahan dari ubi konnyaku.
Sumber dari : Wikipedia 


Kali ini aku memasak hidangan teriyaki menggunakan daging sapi has dalam. Jika membaca artikel tentang teriyaki di atas, maka resep yang akan kupakai berikut ini nampaknya sudah diadaptasi ala Indonesia. Hehehe…..

Karena dilihat dari bumbu yang tak menggunakan sake, mirin atau bumbu Jepang lainnya; juga bahan yang menggunakan daging sapi dan bukan ikan; serta teknik memasak berbeda dengan teriyaki asli versi Jepang yang menggunakan cara dibakar atau dipanggang. Teriyaki (versi Indonesia ) berikut ini, menggunakan teknik masak ditumis.

Tapi malah lebih cocok untuk kami sekeluarga yang berlidah “Aseli Indonesia” hehehe…….

Resepnya aku dapat dari Tabloid Nova
  
Oke deh, silakan yuk langsung disimak aja ya.......

BEEF TERIYAKI
Bahan:


  • 300 gr daging, iris tipis atau daging tumis (aku pakai daging has dalam yang kuiris tipis)
  • 1 bh bawang bombai, iris tipis
  • ½ sdm minyak wijen
  • 150 ml air
  • 1 sdt gula pasir (sesuai selera)
  • ¼ sdt garam (sesuai selera)
  • 1 sdm minyak goreng untuk menumis (versi asli ga pakai)
  • 1 buah paprika hijau, iris memanjang seperti batang korek api (versi asli ga pakai, aku tambahkan karena aku suka paprika :))

Bumbu Perendam:



  • 2 cm jahe, kupas, iris tipis (versiku, kutumbuk)
  • 2 siung bawang putih, cincang halus (versiku, kutumbuk bersama jahe)
  • 3 sdm saus teriyaki
  • 2 sdm saus tiram
  • 1 sdm kecap manis
  • ¼ sdt garam



Salad:



  • 75 gr kol, iris tipis
  • 50 gr wortel, potong korek api
  • 100 gr mayones, siap pakai
  • 1 sdt air jeruk nipis
  • ½ sdt gula pasir
  • ¼ sdt garam

Cara Membuat Salad : Aduk rata semua bahan, siap sajikan.


Atau bisa juga pakai resep salad ala Pawonomah berikut ini : 


SALAD (Sayuran) ala HOKBEN nya Pawonomah
Bahan:



  • 2 bh wortel ukuran besar, cuci, kupas kulitnya, parut memanjang, sisihkan
  • 1/2 bag kubis/kol, buang tulangnya, iris tipis
  • 1/2 sdm cuka
  • 1 sdm gula pasir
  • Mayonaise & saus sambal
  • sedikit garam
Cara membuat :
1. Campur wortel dengan garam & gula, aduk rata. Peras. Beri cuka, sisihkan
2. Sajikan wortel, irisan kol dengan mayonaise & saus sambal



Pelengkap:

Nasi Putih



Cara Membuat:



·         Aduk daging dan bumbu perendam, diamkan 1 jam (versiku, kudiamkan dalam lemari es agar bumbu lebih meresap ke dalam daging)
·         Panaskan minyak dan minyak wijen. Tumis bawang bombai dalam campuran minyak & minyak wijen sampai harum, tambahkan daging dan bumbu perendamnya. Aduk hingga berubah warna. 
·         Masukkan air, gula, dan garam, kecilkan api, masak hingga matang. Tambahkan paprika. Aduk sebentar.
·          Angkat lalu hidangkan dengan nasi panas dan salad.



Kamis, 04 November 2010

Karedok

Ide membuat karedok tercetus waktu mampir ’’jalan - jalan’’ ke MasukDapur-nya Mba Hes. Hmmm, tergoda gara – gara lihat posting blog karedok ala Mba Hes.

Mumpung pasangan lauknya lagi pas, ya udah deh aku buat karedok ini.

Silakan dilihat resepnya bagi yang ingin mencoba juga ............aku copas dari resepnya Mba Hes, tentunya udah bilang lho ya sama yang punya resep (makasih banyak Mba Hes :-)), dengan sedikit modifikasi supaya lebih pas dengan selera keluargaku :)

Mari silakan disimak.....

KAREDOK

Bahan:
  • 1 buah ketimun, cuci bersih, iris tipis
  • 2 genggam tauge, cuci bersih
  • Kol, cuci bersih, iris halus
  • 20 batang kacang panjang, cuci bersih, potong kecil-kecil
  • 1 ikat daun kemangi, cuci bersih, siangi
  • 3 buah terong sayur, cuci bersih, belah dua, iris tipis

Bumbu kacang:
  • 5 buah cabai merah (versi asli hanya 2 buah)
  • 2 buah cabai rawit (aku skip)
  • 2 siung bawang putih
  • 2 cm kencur
  • 1 sdt garam
  • 1 sdt terasi matang
  • 2 sdm gula merah sisir
  • 5 sdm kacang tanah, goreng dulu hingga matang
  • 1 sdm cuka masak / air asam (aku pakai air asam)
  • 5 sdm air panas.
  • Bawang merah goreng untuk pelengkap (aku ga pakai)

Cara membuat:
  • Haluskan bumbu, lalu tambahkan cuka atau air asam dan air panas, aduk rata
  • Satukan semua bahan sayur ke dalam wadah (aku memakai baskom)
  • Masukkan bumbu kacang, aduk rata dan tekan – tekan sedikit menggunakan ulekan pada sayuran agar bumbu lebih meresap.
  • Pindahkan ke wadah saji
  • Taburi dengan bawang merah goreng dan sajikan segera.

Kerapu Bakar Madu



Resep ini adalah modifikasi dari resep aslinya Mba Maia Estianty yang berjudul Udang Panggang. Sudah pernah kubuat beberapa waktu lalu. Kuambil dari Majalah Femina edisi no. 12/ XXXVIII/ 27 Maret – 2 April 2010. Kumodifikasi, tentunya dengan mengganti udang dengan ikan kerapu. Lalu kutambahkan kecap manis dan tentunya : MADU !

Hasilnya ?
Ragam sensasi rasa : gurih juga manis, tentunya.

Madu dan kecap manis ini optional aja ya. Kalau Pembaca tidak terlalu suka hidangan yang manis, bisa di skip kok J tapi otomatis namanya bukan lagi ikan bakar madu dong kalo begitu.....hehehe......

Kalau ingin menyimak seperti apa resepnya.......Let’s go check it out ! Bahan dan takarannya sudah kuubah versiku yaaa….jika ingin melihat versi  : Udang Panggang , silakan klik disini

KERAPU BAKAR MADU

Bahan :
Kerapu
500 gr ikan kerapu (aku pakai 3 ekor ukuran sedang), bersihkan, sayat-sayat bagian perutnya.
3 siung bawang putih (pilih yang besar), haluskan
1 sdt gula pasir
1 sdm air jeruk nipis
½ sdt garam

Saus :
  • 1 sdm minyak sayur untuk menumis
  • 5 buah cabe merah, buang bijinya, haluskan
  • 4 siung bawang putih, haluskan bersama cabe merah
  • 6 lembar daun jeruk purut, buang tulangnya, iris halus
  • 2 sdm saus tiram
  • 2 sdt tepung maizena, larutkan dengan 2 sdm air jeruk nipis
  • ½ sdm kecap ikan
  • 2 sdm kecap manis
  • 2 sdm madu
  • 200 ml air


Cara Membuat :
  • Kerapu : Aduk rata semua bahan kerapu. Diamkan selama 30 menit atau lebih di dalam lemari es. Sisihkan.
  • Saus : Naaah, sambil menunggu kerapu ‘ngadem’ di dalam kulkas kita buat sausnya yaa.......Panaskan minyak sayur. Masukkan bumbu halus (cabe dan bawang putih), tumis hingga harum. Masukkan irisan daun jeruk, aduk rata. Tambahkan saus tiram, kecap ikan, kecap manis dan madu. Lalu masukkan larutan tepung maizena. Kecilkan api, tuangi air, aduk rata. Masak hingga mengental. Angkat.
  • Panaskan bara api atau wajan bergerigi (aku pakai wajan bergerigi). Alasi dengan selembar daun pisang yang telah dibersihkan dulu sebelumnya (tujuannya agar ikan tidak lengket saat dibolak –balik di wajan dan aroma wangi daun pisang akan menambah rasa lezat pada ikan....kata para Master Chef yang kubaca di inet lhoo.....tapi lupa catat sumbernya...hehe).Olesi ikan dengan saus. Bakar hingga ikan matang dan kecokelatan sambil sesekali diolesi dengan saus. Angkat. Sajikan.


Kerapu Bakar Madu kusajikan dengan Karedok dan Sayur Asem Ebi juga lalapan plus pete rebus dan sambal terasi. Untuk sambal, menurutku cocok juga kok kalo Anda menjodohkannya dengan saus sambal botolan. Kebetulan saja sambal terasi adalah hidangan kesukaan keluargaku. Setiap hari wajib ada di meja makan, ya sudah cocok atau ga cocok, kujodohkan aja deh dengan kerapu bakar madu....hehehe....
apapun deh terserah Anda...yang penting ENAK ! hehehe

Tunjukkan dengan Masakan

Hari ini aku memasak Kerapu Bakar Madu lengkap dengan sambal terasi, lalap juga pete rebus tentunya. Sebagai tambahan aku juga menyiapkan sayur asem ebi (favorit keluargaku) dan karedok.

Sebenarnya, aku sedang ga enak badan sih Pembaca. Hasil tes darahku kemarin menunjukkan bahwa penyakit autoimunku kembali aktif. Diawali dari gejala kecil seperti munculnya sariawan (tapi aku cuekin), trus demam selama semingguan ini yang naik dan turun hingga persendian yang rasanya ngilu – ngilu semua L
Sebagai antisipasi, akhirnya kortikosteroid, obat dewa yang selama ini kukonsumsi dinaikkan dosisnya dari semula 1 mg/hari menjadi 8 mg/hari. Itu obat rasanya pahiiiiiiiit banget ! Tapi semoga aja dengan dosis yang baru cukup ampuh menidurkan kembali si imun yang lagi ’nakal’. Amiin...

Flare atau relapse, adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan kondisi kekambuhan penyakit. Saat flare seperti ini semestinya aku bedrest TOTAL, lebih taat minum obat, disiplin mengatur jadwal tidur juga makan. Taat minum obat, oke aku laksanakan. Disiplin mengatur jadwal tidur juga makan, oke aku usahakan. Tapi, untuk bedrest TOTAL ? hmmm......boleh gak aku tawar ? hehehe....

Sumpah deh, kalo suruh diem & anteng, aku ga betah !!!! ini badan tambah berasa ngilu semua L
Akhirnya aku nego ke hubby (awalnya hubby melarang). Aku ajukan permintaan untuk tetap diijinkan masak. Setelah dirayu – rayu dengan 1001 jurus merayu, Alhamdulillah dibolehin. HOREEE !!!

Hubby kasih  ijin aku ke dapur dengan syarat,  wajib dibantu si Mbak yang baru. Okeeee, aku bersedia J

Sebetulnya, apa sih yang membuat hubbyku luluh kasih aku ijin ?
Hehehe....karena hubbyku perhatikan belakangan ini, semenjak aku turun lagi ke dapur, aku terlihat lebih gembira. Nah, efek gembira ini yang kami cari, semoga saja bisa membantu mempercepat menidurkan kembali autoimunku.

Iya Pembaca......
Semenjak aku kembali punya kesibukan di dapur, aku seperti menemukan kembali hidupku dan diriku yang sempat hilang beberapa saat lamanya. *ceileh*
Di dapur, aku bebas bereksplorasi meramu bahan – bahan masakan. Aku bebas menentukan ini dan itu sesuka hati. Aku betul – betul menikmati saat aku meracik bumbu – bumbu. Aku betul – betul enjoy saat pisauku bersentuhan dengan tubuh si bawang dan kuiiris pelan ’kress!’.......puass deh rasanya J

Capek ?

Tentu saja......di tengah aktivitasku tersebut, tak jarang tiba – tiba aku merasakan tubuhku ngilu pertanda aku lelah!
Tapi kubiarkan saja.....
Tubuh ini ga boleh terlalu dimanja. Toh aku tahu batas kemampuanku kok. Kalo aku sudah benar – benar ga kuat, aku pasti akan berhenti J SWEAR !! *halah yang bener ???*

Tapi Pembaca tahu ?
Capek yang kurasa terbayar lunas saat kumulai menyajikan hidangan di atas meja makan kemudian satu persatu anggota keluarga tampak mulai mencicipinya. Tanpa mereka perlu berkata, aku bisa membaca dari bahasa tubuh mereka bahwa mereka menikmati masakanku!
Alhamdulillah.......itu saja sudah cukup buatku.

Apalagi, ditambah dengan kata – kata spontan yang terlontar berkata : Hmmm ENAK !

Oya, aku sudah pernah cerita belum ya ?
Aku punya seorang kakak istimewa, Kak Ariani namanya. Kukatakan istimewa, karena ia 3 tahun di atasku. Saat ini usianya 34 tahun. Namun, karena epilepsi yang dideritanya sejak ia balita, membuat kondisi mentalnya mengalami hambatan. Hingga kini ia seperti seorang anak berusia 5 atau 6 tahun.

Jika anggota keluargaku yang lain (Mama dan Suamiku terutama) bisa membohongiku, seperti ketika masakan yang kumasak sebenarnya ga enak, tetapi mereka menunjukkan sikap seolah – olah masakanku itu lezaaat banget, naah tidak demikian bagi Kak Ariani.

Kak Ariani (seperti halnya Papaku) selalu jujur, apa adanya.
Kalo masakanku ga enak, ia pasti akan ’rewel’ dan mogok makan.
Tapi, jangan dikata, jika masakanku lezat baginya........maka piring makannya akan kencang ia genggam, ga boleh satu orang pun menyentuhnya, seakan ia khawatir orang lain akan merebut makanannya itu...hehe..

Itulah, mengapa aku selalu berusaha membuat hasil masakanku enak menurut ukuran Kak Ariani & Papa, karena sejauh yang aku tahu sih, selera mereka cukup bisa mewakili selera umum kok *semoga aku enggak sotoy yaa*.
Aku sering secara sembunyi – sembunyi, memperhatikan reaksi wajah Papa  & Kak Ariani saat mereka pertama kali mencicip hidanganku. Dag dig dug rasa hatiku menanti suapan sesendok masakanku tiba di dalam mulut dan terkecap lidah mereka.

Jika aku lihat Kak Ariani merebut piringnya dari Mamaku dan melahap habis makanannya tanpa sedikitpun rewel.
Atau.........
Jika, aku lihat reaksi Papa menyuap sesendok kedua, ketiga dan seterusnya dengan lahap, dengan mata terpejam dan kepala mengangguk – angguk.
LEGAA !!!
Itu adalah pertanda masakanku cocok bagi mereka. YIPPPPIEEEEE !!!!
Rontok seketika deh segala rasa lelah di tubuh berganti dengan rasa gembira ria !!! J
HOREEEEEE.....

Namun, ketika Kak Ariani menyuap sesendok pertama kemudian ia rewel....atau ketika Papa terlihat makan dengan cepat, tanpa ’tambah’ dan tanpa disertai ekspresi wajahnya yang seolah berkata bahwa masakanku enak........
Meski Mama dan Suamiku, tetap insist berkata bahwa masakanku enak (kuatir aku jadi ngambek kali ya kalo mereka bilang masakanku ga enak.....hehehe)
Itulah pertanda, masakanku gagal L
Awalnya dulu, aku sering mengalami hal ini. Gagal Masak !
Jika demikian, yang ada aku jadi penasaran, terus mencari dimana letak kesalahanku. Rasanya aku rela habiskan waktu di dapur seharian hingga aku berhasil meramu masakan yang cocok bagi lidah Papa, kak Ariani dan semuanya J

Tapi Alhamdulillah, perlahan aku mulai mempelajari selera mereka, sehingga sepertinya masakanku makin cocok dan disukai keluargaku. Hehehe....atau jangan – jangan mereka juga mulai terbiasa dengan rasa tidak enak masakanku kali ya ???? Atau mungkin juga karena terpaksa ga ada pilihan menu lainnya.... hihihihi.....

Yah, pokoknya......
Bagiku, kegiatan memasak amat sangat berarti. Bermanfaat bagi keduanya : fisik juga mentalku.
Secara fisik, aku melihat banyak kemajuan dari tubuhku. Memasak berarti juga banyak melibatkan aktivitas fisik yang otomatis memperkuat otot juga persendianku. Alhamdulillah, No more atrofi !! Horeeeeee J  

Secara mental, aku sangat terbantu dari rasa gembira dan puas hati yang ditimbulkan setelahnya. Memasak buatku adalah wujud persembahan cintaku bagi keluarga.
Jika kita sering mendengar  : ”Katakan dengan bunga” bagiku cukuplah : ’’Tunjukkan dengan masakan’’

Lalu bagaimana dengan Anda ?

Hehe.......