Ceritanya aku lagi kangen satu jenis masakan yang ketika masih
tinggal di kota Semarang beberapa tahun lalu beberapa kali aku nikmati yakni :
Babat Gongso. Waktu itu aku membelinya di salah satu warung langganan kami,
terletak di Jl. Stadion, Semarang. Warung sederhana bernama : “Nasi Goreng
Babat Pak Taman” selain tentunya menghidangkan nasgor babat sebagai menu andalannya, juga ada satu menu
lain yang cukup jadi favorit para pelanggannya yang selalu ramai berkunjung, yakni : Babat Gongso.
Ketika membuka lemari es dan melihat paru “bersemayam” di freezer, tiba – tiba aja kerinduan pada
Babat Gongso pingin disalurkan pada si paru dalam bentuk “Paru Gongso”. Eheeem…..sebenarnya
masakan ini penuh dengan “dosa – dosa lemak & kolesterol”. Eheeeemm….tapi
boleh ya dinikmati sekali ini aja?? Hehehe…..
Resepnya ? hohoho…jangan khawatir, kan ada Mbah Google….hehehe….
Setelah search sana dan sini, akhirnya kuputuskan untuk
memilih DapurBunda sebagai sumber resep, tentunya dengan sedikit modifikasi,
disesuaikan dengan ketersediaan bahan dan selera keluarga.
PARU GONGSO
(dimodifikasi dari sumber resep Dapur Bunda, dengan judul
asli : Babat Gongso)
Bahan :
- 500 gr paru yang sudah direbus empuk, potong 2x2 cm (versi asli memakai babat)
- 50 gr cabai merah, haluskan
- 15 siung bawang merah, iris halus (versi asli memakai 10 siung bawang merah)
- 4 siung bawang putih, haluskan
- 5 sdm kecap manis atau sesuai selera
- Garam, secukupnya
- 2 sdm bawang merah goreng
- Minyak goreng, secukupnya (versi asli memakai 10 sdm minyak goreng)
- Sedikit air
Cara membuat :
- Tumis bawang merah dengan minyak goreng hingga harum
- Masukkan potongan paru. Tumis agak lama, hingga paru mulai kering.
- Buang / singkirkan kelebihan minyak goreng dari wajan.
- Masukkan bawang putih, garam, kecap manis, cabai halus.
- Tambahkan sedikit air. Masak hingga semua bumbu meresap dan agak kering
- Sajikan dengan taburan bawang merah goreng