Selamat Datang di DapurCalista :) Sebuah ruang kecil tempatku menumpahkan toples garam, memecahkan gelas, menodai dinding dengan cipratan bumbu - bumbu, menciptakan aneka kegaduhan di dalamnya, untuk satu tujuan yaitu : belajar memasak :)) hehehe....
Rabu, 31 Agustus 2011
Minggu, 28 Agustus 2011
Soto Bandung
Resep soto bandung ini kudapat dari detikfood.com. Jika pada versi asli menggunakan daging tetelan sapi, aku gunakan daging sengkel sebagai pengganti tetelan karena kebetulan daging tersebut yang tersedia di lemari es, tambahan lagi, bagian sengkel lebih sedikit lemaknya bila dibanding tetelan jadi gak terlalu ngerasa 'berdosa' deh untuk menyantapnya....hehehe......#lebay
SOTO BANDUNG
Versiku kelihatan kurang semarak ya ? hehehe...semestinya ada tambahan warna hijau dari irisan kucai atau daun bawang. Naaah, kok ya aku lupa beli kucai dan tak ada sebatangpun daun bawang bersisa di kulkas. Tukang sayur pun ditungguin udah ga nongol2 lagi.......... Well, the show must go on, walopun tanpa si kucai maricai ataupun daun bawang. So, seperti itu deh hasilnya ;)
Tapi, alhamdulillaah resep ini pas juga dengan selera keluarga, terutama sekali Papaku yang memang penyuka hidangan berkuah bening. "Suegerr!" katanya....... ;)
SOTO BANDUNG
(Sumber resep asal : detikfood.com. Silakan klik disini untuk membaca resep aslinya)
Bahan :
- 500 gr daging sapi bagian sengkel, rebus hingga lunak, potong2 (versi asli menggunakan daging tetelan sapi)
- 2 liter air
- 2 sdm minyak sayur
- 8 siung bawang merah, haluskan
- 4 siung bawang putih, haluskan
- 2 lembar daun salam
- 1 batang serai, memarkan2 cm laos, memarkan
- 2 cm jahe, memarkan
- 200 gr lobak, kupas, iris tipis
Pelengkap :
- 2 sdm kedelai goreng
- 2 sdm bawang merah goreng
- 1 sdm kucai, iris
Cara Membuat :
- Rebus daging hingga empuk. Angkat dan ukur kaldunya kurleb 1.5 liter. Potong2 dagingnya. Masukkan kembali ke dalam kaldu.
- Tumis bawang merah dan bawang putih halus hingga harum. Angkat.
- Masukkan ke panci. Tambahkan daun salam, serai, laos dan jahe.
- Rebus hingga mendidih dan meresap bumbunya
- Tambahkan lobak. Didihkan kembali hingga layu. Angkat.
- Sajikan panas bersama pelengkap.
Versiku kelihatan kurang semarak ya ? hehehe...semestinya ada tambahan warna hijau dari irisan kucai atau daun bawang. Naaah, kok ya aku lupa beli kucai dan tak ada sebatangpun daun bawang bersisa di kulkas. Tukang sayur pun ditungguin udah ga nongol2 lagi.......... Well, the show must go on, walopun tanpa si kucai maricai ataupun daun bawang. So, seperti itu deh hasilnya ;)
Tapi, alhamdulillaah resep ini pas juga dengan selera keluarga, terutama sekali Papaku yang memang penyuka hidangan berkuah bening. "Suegerr!" katanya....... ;)
Kamis, 25 Agustus 2011
Kwetiau Goreng Spesial
(sumber : Buku Seri Usaha Boga Kwetiau Dengan Berbagai Variasi oleh Ibu : Sisca Susanto dengan judul resep asli : Kwetiau Goreng Sosis, sedikit kumodifikasi, kusesuaikan dengan ketersediaan bahan dan selera keluarga)
Bahan :
- 400 gr kwetiau basah, siram dengan air panas, sisihkan 1 butir telur, kocok lepas
- 100 gr ayam fillet, potong2
- 150 gr sosis sapi / ayam (aku memakai sosis ayam)
- 150 gr bakso ikan (versi asli menggunakan udang)
- 100 gr taoge, buang akarnya
- 50 gr kol (versi asli ga pakai)
- 100 gr sawi, potong2 (versi asli menggunakan baby kailan)
- 1 batang wortel, kupas, serut (versi asli ga pakai)
- 1 batang daun bawang, potong2 (versi asli memakai 1 ikat kucai)
- 3 siung bawang putih, haluskan (versi asli memakai 7 siung bawang putih)
- 3 buah cabai merah, buang biji, haluskan (versi asli ga pakai)
- 1 buah bawang Bombay, iris halus memanjang (versi asli ga pakai)
- 3 sdm minyak untuk menumis
Saus :
- 4 sdm kecap manis
- 2 sdt kecap asin
- 2 sdt angciu (aku skip)
- 2 sdt minyak wijen
- Merica bubuk, secukupnya
- Garam, secukupnya
- 100 ml kaldu
- 2 sdm saus tiram (versi asli ga pakai )
Cara Membuat :
- Panaskan minyak, tumis bawang bombai, bawang putih dan cabai hingga harum, sisihkan ke pinggir wajan. Masukkan kocokan telur, aduk terus hingga kaku dan buat orak – arik. Lalu masukkan ayam fillet, aduk – aduk hingga ayam berubah warna. Tuangi saus, aduk rata. Tambahkan sosis sapi, bakso ikan,kol, sawi, wortel dan kwetiau. Aduk2 hingga rata, masak sampai matang.
- Terakhir, masukkan taoge dan daun bawang. Aduk rata. Angkat dan sajikan selagi panas.
Rabu, 24 Agustus 2011
Sosis Cah Brokoli
Hidangan ini praktis disajikan sebagai menu sahur, namun lezat juga disajikan saat berbuka puasa. Tak sengaja kutemukan saat bongkar2 tumpukan tabloid edisi jadul demi mencari ide seporsi menu…hehehe…..
Silakan jika ingin ikut mencoba resepnya …..
Sosis Cah Brokoli
(Sumber resep : Tabloid Nyata 1005 – edisi puasa – tahun XX – Minggu Ketiga - Agustus 2010)
Bahan :
- 5 buah sosis ayam, iris serong
- 2 sdm minyak goreng
- 2 buah cabai merah, iris serong
- 2 siung bawang putih, memarkan
- ½ buah bawang Bombay, cincang halus
- 1 buah tomat, iris tipis
- 2 sdm saus tiram
- 1 sdm kecap manis
- 100 ml air kaldu
- 1 kuntum brokoli, potong2
- Merica, gula dan garam secukupnya
Cara Membuat :
- Panaskan minyak goreng
- Tumis semua bumbu hingga harum.
- Masukkan sosis ayam kemudian aduk rata
- Masukkan saus tiram, kecap manis dan air kaldu, aduk rata hingga mendidih
- Masukkan brokoli, merica, gula dan garam kemudian masak hingga matang. Tes rasa.
- Angkat dan siap disajikan.
Selasa, 23 Agustus 2011
Pesmol Tongkol
Kami suka ikan tongkol, karena walau belum dibumbui sekalipun, dagingnya sendiri sudah terasa gurih. Yummy!
Nah, berarti sekarang tinggal menentukan : mau dimasak apa ya tongkolnya ? #ini bagian yang tersulit, mesti menyenangkan juga karena biasanya melibatkan kesepakatan keluarga untuk menentukan mau masak apa hari ini ? hehehe…maklum, aku masih tinggal bersama keluarga besarku……;) terkadang bingung, karena yang satu minta ini, yang satu minta dibuatkan itu, sementara stok bahan dalam jumlah terbatas…..nah lhoo ?? #tik tok….tik tok……. ;D
Singkat cerita, akhirnya daripada bingung2 aku coba blogwalking dan mampir ke blognya sobatku di pawonomah. Seingatku, Nyutty (ownernya pawonomah) pernah posting salah satu resepnya yaitu : P E S M O L ! Dan kebetulan kok keluargaku meng-iyakan saja saat kutawarkan menu satu ini … #sambil menodongkan pistol air….hihihihi
Dan…OK!
Mari kita masak ?
Oya, seperti biasa dari sumber resep asli, ada beberapa bagian yang kumodifikasi, dengan tujuan supaya lebih sesuai dengan selerah keluargah tertjintah ;) hehehe….. Seperti di resep ini misalnya, versi asli menggunakan ikan mujaer, sementara aku menggunakan ikan tongkol. Jika versi asli pawonomah, pesmolnya berkuah banyak (500 cc), aku hanya menggunakan 250 cc karena keluargaku lebih suka versi nyemek.
Baiklah, yuk kita langsung racik2 bahan aja……… ;)
Pesmol Tongkol
(Kumodifijasi dari Sumber resep : Pawonomah, silakan klik disini untuk melihat versi aslinya ya sekalian lihat2 blog kuereeeeeeeeeeeeeen miliknya sobatku ini…..hehehe……. ;)
Bahan :
- 1 kg ikan tongkol / mujaer/ gurame/ kakap, cuci bersih, lumuri dengan perasan air jeruk nipis dan garam
- 8 siung bawang putih (aku gunakan 5 siung, kusesuaikan dengan ukuran ikan)
- 3 cm kunyit
- Garam
Bumbu iris :
- 7 siung bawang putih
- 6 siung bawang merah (kubiarkan utuh)
- 3 cabai merah
Bahan pelengkap :
- 2 lembar daun salam
- 4 lembar daun jeruk, sobek – sobek
- 2 batang serai, memarkan
- 4 cm lengkuas, memarkan
- 3 buah wortel, iris korek api
- 1 buah timun, iris korek api
- 4 - 5 buah jeruk nipis (versiku hanya memakai 1 buah jeruk nipis, karena kami tidak suka terlalu asam)
- 15 buah cabe rawit utuh
Bumbu Halus :
- 15 siung bawang putih
- 10 siung bawang merah
- 5 butir kemiri, sangrai dulu
- 6 cm kunyit
- 250 ml air (versi asli menggunakan 500 ml air)
- Garam dan gula secukupnya
Cara Membuat :
- Ikan : haluskan bawang putih, kunyit dan garam. Olesi badan ikan dengan bumbu tersebut. Diamkan beberapa saat. Goreng, tiriskan.
- Tumis bumbu yang diiris hingga harum. Masukkan daun salam, daun jeruk, serai. Aduk hingga layu.
- Masukkan bumbu halus, aduk hingga bumbu halus matang.
- Tambahkan wortel dan air. Masak hingga wortel matang. Masukkan garam, gula dan air jeruk nipis. Tes rasa.
- Masukkan ikan tongkol dan timun. Aduk sebentar (supaya tidak hancur). Biarkan mendidih dan bumbu meresap ke dalam ikan.
Senin, 22 Agustus 2011
Tahu Goreng Bumbu Empal
Jika merasa bosan dengan olahan tahu yang itu – itu saja, maka tahu goreng satu ini bisa juga dijadikan alternative menu teman si nasi hangat bersama lauk - pauk lainnya. Lihat saja komposisi bahannya, hmmm…….yummy ! Dengan proses perebusan menggunakan santan, diungkep terus hingga kuah nyaris habis…hmmm, membuatnya makin terasa legitz !
Resep kudapat dari Tabloid Nova, ketika pertama kali membacanya langsung pingin uji coba deh…hehe….karena memang kebetulan pas ada persediaan tahu yang sudah menanti untuk diolah.
Penasaran kan ingin ikut nyoba resep ?
Yuk deh monggo……
Tahu Goreng Bumbu Empal
Sumber Resep : Tabloid Nova (silakan klik disini untuk membaca resep versi aslinya)
Bahan :
- 3 buah tahu putih, bagi menjadi 6 bagian
- 5 siung bawang
- 3 siung bawang putih
- ½ sdt ketumbar sangrai
- 2 sdm gula merah
- 2 lembar daun salam
- 2 potong asam
- 500 cc santan
Cara :
- Haluskan bawang merah, bawang putih, ketumbar, gula merah dan garam.
- Rebus bersama santan dan salam sambil diaduk – aduk.
- Setelah mendidih, masukkan tahu, kecilkan api dan rebus hingga santan berminyak.
- Setelah tahu dingin, goreng hingga kecokelatan
Asem - asem Daging
Dihidangkan saat berbuka puasa, menu satu ini bisa menjadi salah satu alternative hidangan. Rasanya segar, apalagi disantap hangat – hangat. Kutambahkan jagung manis, awalnya dengan niat untuk menghabiskan stok si jagung agar cepat raib dari lemari es…hehehe…tapi untungnya, cocok dan enak juga kok………#menghibur diri
ASEM – ASEM DAGING
Kumodifikasi dari sumber resep : “Asem – asem Buncis, Tabloid Nyata edisi 1003/ Tahun XX/ Minggu Pertama/ Agustus 2010
Bahan :
- 3 sdm minyak goreng
- 7 siung bawang merah, iris tipis
- 3 siung bawang putih, iris tipis
- 3 cm lengkuas, memarkan
- 2 lembar daun salam (versi asli ga pakai)
- 250 gr daging sapi (aku menggunakan daging sengkel)
- 1.500 ml air (versi asli menggunakan 200 ml air)
- 3 buah cabai hijau, potong – potong
- 3 buah cabai merah, potong – potong
- 300 gr buncis, potong – potong
- 3 buah tomat hijau, potong – potong
- 3 buah belimbing sayur, potong – potong
- 1 sdm gula merah, sisir
- Garam dan merica bubuk secukupnya
- Kecap manis secukupnya (versi asli ga pakai)
- 1 buah jagung manis, potong – potong (versi asli ga pakai)
Cara Membuat :
- Rebus daging dan air hingga empuk. Angkat, tiriskan lalu potong – potong.
- Panaskan minyak, tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum.
- Masukkan daging potong. Tuangi air kaldu sisa merebus daging. Masukkan jagung manis, masak hingga empuk. Tambahkan cabai, buncis, tomat, belimbing, gula, garam, merica bubuk, kecap manis, lengkuas, dan daun salam. Masak hingga semua bahan matang. Tes rasa, angkat dan sajikan.
Minggu, 21 Agustus 2011
Tengkleng Iga Sapi
Resep ini sebenarnya sudah pernah kuposting sebelumnya, resep sama dengan judul berbeda : Tengkleng Iga Kambing (silakan klik disini untuk melihat perbandingannya).
Kini, kuposting ulang karena ketika kumembuat tengkleng iga kambing waktu itu, kuah santannya masih terlalu kental untuk disebut sebagai “Tengkleng”, karena ternyata yang namanya masakan “Tengkleng” menurut beberapa sumber termasuk juga dari Wikipedia berikut ini : "bentuk fisiknya hampir mirip dengan gulai kambing, tetapi kuahnya lebih encer" (sumber : Wikipedia, silakan klik disini, untuk membaca info lebih lengkapnya).
Kini, aku hanya menggunakan sedikit santan , itupun kubuat encer sekali. Semoga kali ini lebih sesuai untuk disebut sebagai “Tengkleng” ya….hehehe…
Tengkleng Iga Sapi
(dimodifikasi dari sumber resep : Tabloid Kuliner #ups….maaf lupa catat no.edisinya)
Bahan :
- 1 kg tulang iga sapi, cuci bersih, lalu rebus dulu hingga empuk (bisa gunakan panci presto, kurleb 45 menit - 60 menit (tergantung kondisi panci masing2) dari sejak panci berdesis pertama)
- 3 butir cengkeh
- 5 cm kayu manis
- 2 butir kapulaga
- 1 batang serai memarkan
- 3 lembar daun jeruk
- 1 cm lengkuas, memarkan
- 1 cm jahe, memarkan
- 1 liter santan encer (aku menggunakan 500 cc santan encer dan 500 cc kuah kaldu sisa merebus tulang iga)
- 4 sdm minyak sayur
- Garam secukupnya
Bumbu, haluskan :
- 8 cabai merah
- 5 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 3 butir kemiri, kusangrai dulu
- 2 sdt ketumbar, kusangrai dulu
- ½ sdt jinten, kusangrai dulu
- Lada bubuk, secukupnya
- 1 cm kunyit
Cara Membuat :
- Cuci bersih tulang iga, masak hingga empuk
- Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum. Tambahkan cengkeh, kayu manis, kapulaga. Masak hingga bumbu matang.
- Masukkan tulang iga, aduk hingga bumbu meresap. Tuangi santan encer ke dalamnya, tambahkan air kaldu sisa merebus tulang iga. Tambahkan serai, daun jeruk. Masak dengan api kecil hingga mendidih (aduk terus hingga mendidih dan jaga agar santan jangan sampai pecah). Masak hingga berminyak. Tes rasa. Angkat.
Selamat mencoba ;)
Sabtu, 20 Agustus 2011
Bir Pletok Campur Leci
Meskipun bernama bir, tapi minuman ini sama sekali tidak memabukkan. "Minuman tradisional ini dikenal di kalangan etnis Betawi. Masyarakat Betawi banyak mengonsumsinya di malam hari sebagai penghangat." Itu adalah sedikit info tentang Bir Pletok yang kubaca melalui wikipedia. Adapun jika Pembaca ingin mengetahui tentang Bir Pletok, silakan klik wikipedia.
Tertarik untuk membuatnya, karena salah satu dari keluarga kami ada yang terserang radang tenggorokan (tenggorokan mulai terasa kering dan gatal). Nah, rasanya tepat jika dibuatkan minuman penghangat ini, mudah - mudahan terasa hangat dan nyaman di tenggorokan, apalagi diseruput panas – panas……hmmm, semoga bisa bikin keringat antre minta keluar deh…hehe ;))
Silakan jika ingin ikut mencoba resepnya ……
Bir Pletok Campur Leci
(Sumber resep : Tabloid Nyata edisi 999/ tahun xx/ minggu pertama/ juli 2010)
Bahan :
- 1.5 liter air
- 250 gr jahe, kubakar dulu agar aromanya lebih terasa, kupas lalu memarkan
- 5 cm kayu manis
- 5 butir cengkih
- 5 gr kayu secang
- 5 lembar daun pandan
- 5 lembar daun jeruk
- 2 batang serai, memarkan
- 200 gr gula pasir
- 300 gr leci kalengan
Cara membuat :
- Didihkan air, masukkan jahe, kayu manis, cengkih, kayu secang, daun pandan, daun jeruk, dan serai. Masak dengan api kecil selama 5 – 10 menit.
- Masukkan gula pasir, aduk hingga gula larut. Angkat lalu saring.
- Siapkan gelas saji, masukkan leci, lalu tuang bir pletok ke dalam gelas saji. Sajikan hangat.
Langganan:
Postingan (Atom)