Meskipun bernama bir, tapi minuman ini sama sekali tidak memabukkan. "Minuman tradisional ini dikenal di kalangan etnis Betawi. Masyarakat Betawi banyak mengonsumsinya di malam hari sebagai penghangat." Itu adalah sedikit info tentang Bir Pletok yang kubaca melalui wikipedia. Adapun jika Pembaca ingin mengetahui tentang Bir Pletok, silakan klik wikipedia.
Tertarik untuk membuatnya, karena salah satu dari keluarga kami ada yang terserang radang tenggorokan (tenggorokan mulai terasa kering dan gatal). Nah, rasanya tepat jika dibuatkan minuman penghangat ini, mudah - mudahan terasa hangat dan nyaman di tenggorokan, apalagi diseruput panas – panas……hmmm, semoga bisa bikin keringat antre minta keluar deh…hehe ;))
Silakan jika ingin ikut mencoba resepnya ……
Bir Pletok Campur Leci
(Sumber resep : Tabloid Nyata edisi 999/ tahun xx/ minggu pertama/ juli 2010)
Bahan :
- 1.5 liter air
- 250 gr jahe, kubakar dulu agar aromanya lebih terasa, kupas lalu memarkan
- 5 cm kayu manis
- 5 butir cengkih
- 5 gr kayu secang
- 5 lembar daun pandan
- 5 lembar daun jeruk
- 2 batang serai, memarkan
- 200 gr gula pasir
- 300 gr leci kalengan
Cara membuat :
- Didihkan air, masukkan jahe, kayu manis, cengkih, kayu secang, daun pandan, daun jeruk, dan serai. Masak dengan api kecil selama 5 – 10 menit.
- Masukkan gula pasir, aduk hingga gula larut. Angkat lalu saring.
- Siapkan gelas saji, masukkan leci, lalu tuang bir pletok ke dalam gelas saji. Sajikan hangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar