Hidangan kali ini berbahan dasar TAHU.
Berasal dari bahasa Cina tao-hu atau tauhu yang berarti kedelai yang halus seperti bubur. Tahu adalah bahan makanan yang dibuat dari sari kacang kedelai yang difermentasi. Perbedaan unsur tambahan pada saat fermentasi menghasilkan aneka tahu yang berbeda tekstur serta kekenyalannya seperti :
Tahu Putih, bentuknya persegi kecil dengan rasa tawar dan tekstur yang lembut, dijual mentah dan sudah digoreng, serta cocok untuk berbagai masakan.
Tahu Cina, berbentuk persegi besar, berwarna putih dengan tekstur yang lebih padat, halus dan kenyal dibanding tahu putih, biasa dijual terbungkus kain putih, cocok untuk tahu isi / tahu brontak.
Tahu Taukua, tahu cina yang bentuknya pipih lebar berwarna kuning oranye, biasanya dipakai dalam bentuk potongan kecil dan langsung dimasak dengan cara ditumis, untuk campuran sayuran seperti sawi asin atau taoge.
Tahu Bandung, berbentuk persegi dengan ujung membulat (tidak ada bekas irisan), biasanya sudah asin, berwarna putih atau kuning muda, cocok digoreng, disajikan dengan sambal kecap atau cabai rawit.
Tahu Kediri, bentuknya persegi besar, berwarna putih atau kuning, lebih padat dari tahu putih, cocok untuk digoreng dan disajikan dengan sambal kecap atau cabai rawit.
Tahu Sumedang / Tahu Pong/ Tahu Kulit, bentuknya khas karena sesudah digoreng kulitnya bertekstur (agak kasar) namun bagian dalamnya kosong (kopong), dijual mentah dan sudah digoreng, biasa disajikan sebagai camilan dengan pelengkap cabai rawit.
Bagaimana Cara Memilih dan Menyimpan Tahu ?
Pilih tahu yang aromanya segar khas kedelai dan tidak berlendir. Jika membeli tahu kuning, pilih yang warna kuningnya kusam dan tidak mengkilap, pertanda tahu diberi pewarna alami dari kunyit dan bukan pewarna sintetis. Tahu cina yang baik jika ditekan dengan ujung jari akan membal kembali. Hindari membeli tahu cina yang aromanya tajam dan teksturnya keras, karena kemungkinan mengandung formalin (zat pengawet non makanan yang berbahaya bagi kesehatan).
Tahu dan tempe sebaiknya diolah sesaat setelah dibeli. Kalau terpaksa harus menyimpan tahu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Cuci bersih tahu, lalu rebus / kukus selama 5 – 10 menit. Setelah dingin, masukkan dalam wadah kedap udara dan dapat disimpan di lemari es selama 3 – 4 hari. Cara lain, rendam tahu dalam air matang sampai seluruh permukaan tahu terendam, tutup wadah dan simpan dalam lemari es. Ganti air perendamnya setiap hari.(seperti dikutip dari buku Seri Masak Femina PRIMARASA, Dapur Nusantara edisi : Hidangan Tahu, Tempe & Telur)
Sajian tahu kali ini aku buat yang agak simpel yaitu : Perkedel Tahu.
Resepnya, aku modifikasi dari resep Perkedel Kentang Kornet dari Mba Ricke. Alhamdulillah ternyata disukai keluargaku lho... *ya maklum, karena ga ada pilihan lain mungkin..hihihihi*
Ini aku share, kali – kali aja ada yang pingin ikutan coba.....
Silakan.....
PERKEDEL TAHU
Bahan :
- 1 potong tahu besar (tahu cina), hancurkan lalu peras hingga kadar airnya berkurang
- ½ sdt garam (sesuai selera)
- ¼ sdt merica bubuk (sesuai selera)
- 1 butir telur kocok lepas
- 2 batang daun bawang, ambil bagian hijaunya, iris halus.
- 2 sdm bawang merah goreng (resep asli ga pake)
Pelapis : 2 butir telur, kocok lepas (aku ga pakai)
Cara Membuat :
- Dalam wadah besar (baskom), campurkan tahu yang telah dihancurkan dengan irisan daun bawang, bawang merah goreng, garam, lada dan telur.
- Aduk rata.
- Bentuk bulat pipih (aku pakai bantuan sendok)
- Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan hingga kuning kecokelatan.
Mudah kan ? hehe...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar